builderhomesite.com
Berdamai dengan Kesendirian
Lifestyle / Rabu, 5 Mei 2010 11:36 WIB
PERNAHKAH Anda merasa sangat kesepian dan seolah tertinggal jauh di belakang? Pernahkan Anda merasa begitu sendiri, merasa asing terhadap segala sesuatu yang dulunya terasa begitu akrab?
Segala sesuatu berubah, orang-orang menua, teman-teman menjauh atau pindah. Tetapi ketika Anda merasa menjadi satu-satunya lajang yang tersisa, sebuah studi menunjukkan fakta sebaliknya. Anda tidak sendirian.
Nyatanya, isolasi sosial alias kesepian saat ini justru lebih menonjol daripada yang dialami oleh generasi yang lalu. John T. Cacioppo, seorang ilmuwan syaraf yang telah mempelajari isolasi manusia dan koneksi selama tiga dekade, belum lama ini mengungkapkan bahwa 20 persen penduduk merasa sedih terisolasi pada waktu-waktu tertentu, walaupun semua sahabat dan orang-orang yang menyukai mereka mungkin telah berkumpul di Facebook dan situs-situs jaringan sosial lainnya.
Kesepian, menurut Cacioppo, pada tingkat individu adalah persepsi seseorang tentang isolasi sosial dan bukan aktualitas dari kesendirian. Itulah sebabnya mengapa banyak individu lajang seolah melihat semua orang jatuh cinta, menikah, atau melanjutkan hidup, bahkan meskipun angka-angka menunjukkan hal sebaliknya.
Kesepian yang dirasakan sebenarnya merupakan respon fisiologis atau agen perubahan yang membantu manusia menghindari bahaya isolasi kronis. Kabar baiknya, setiap individu memiliki kekuatan untuk mengubah cara mereka melihat sesuatu. Seperti segala sesuatu yang lain, mengatasi kesepian semata-mata seni menyeimbangkan yang melibatkan hal-hal berikut ini:
Memahami gejala
Tidak sedikit orang menyalahartikan kesepian dengan kesedihan, depresi, rasa takut, dan bahkan kebosanan. Padahal, masing-masing kondisi ini gejala yang sedikit berbeda. Dengan menganalisis tanda, memahami pemicu, frekuensi, serta pola waktu yang memengaruhi Anda secara pribadi, maka Anda akan lebih siap untuk mengatasi rasa kesepian atau menghindarinya sama sekali.
Ubah gaya hidup
Makan malam sendirian di depan televisi setiap hari sepulang bekerja, bisa menjadi malapetaka yang memperparah rasa kesepian Anda. Sebaliknya, makan di luar atau menonton film di bioskop mungkin terasa menakutkan pada awalnya, tetapi mendorong Anda untuk menyelami jenis aktivitas sosial yang akan membantu memecahkan pola isolasi.
Jadi, mulailah membuat perubahan kecil dan menggabungkannya ke dalam rutinitas sehari-hari Anda. Anda akan terkejut melihat perbedaan yang timbul akibat perubahan ini.
Kopi darat
Anda mungkin berpikir internet merupakan sekutu terbaik untuk mengusir sepi. Bisa jadi, asalkan Anda meluangkan waktu untuk kopi darat dengan teman-teman dari dunia maya tersebut. Jika tidak, sama saja artinya dengan memperburuk kehidupan sosial Anda.
Daripada berkutat setiap hari di depan komputer, lebih baik ikut bercengkrama sesekali dengan teman-teman di kafe.
Olahraga
Olahraga bukan hanya baik untuk tubuh, melainkan juga membantu mengisi ruang emosional yang kosong. Latihan kardiovaskular memiliki efek mengubah pikiran, yang bukan hanya membuat orang terlihat lebih fit, tetapi juga merasa bahagia terhadap dirinya sendiri.
Selain itu, mendaftar kelas spin, yoga, atau olah tubuh juga membuat Anda merasakan eksistensi yang selama ini dicari.
Mementingkan kualitas
Anda sudah bukan di SMA lagi. Jadi, jangan menganggap hidup ini layaknya sebuah kontes popularitas. Seorang sahabat baik bisa mengubah hidup Anda, dan beberapa orang yang bisa Anda ajak bicara adalah apa yang dibutuhkan untuk mengatasi kesepian.
Buang rasa bersalah
Ada perbedaan antara sendirian dan merasa kesepian. Sebagai manusia, kita semua butuh waktu untuk menyepi sendiri. Berikan diri Anda ruang yang dibutuhkan, ketika Anda membutuhkannya. Tidak perlu menempatkan tekanan sosial yang tidak semestinya pada diri Anda sendiri. (MI/ICH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar